Kamis, 02 Mei 2013

PROSES BISNIS



Definisi Umum :
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan (Wikipedia).

Proses Bisnis dalam Perusahaan Properti
Dalam perusahaan properti memiliki proses bisnis yang dilakukan untuk menghasilkan dan mengelola produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Proses merupakan kumpulan dari aktifitas yang bertujuan mengolah masukan ataupun permintaan menjadi suatu produk atau jasa yang diharapkan. Hasil atau produk dari suatu proses terkadang dibutuhkan oleh proses-proses yang lain untuk menghasilkan produk yang berbeda dan selanjutnya secara keseluruhan proses-proses tersebut menghasilkan produk atau jasa yang melayani pihak eksternal yaitu konsumen. Dalam perusahaan properti yang terpadu (integrated property development) yang menjalankan proses dari hulu ke hilir, perusahaan membagi dalam tiga portofolio bisnis yaitu :

  1. Property Services antara lain Building Management, Partial Property Services, Office Space Leasing, Security Management dan Space & Occupancy Management 
  2. Project Management seperti Office Fit Out & Interior, Building Renovation dan Construction
  3. Property Development & Investment untuk Office Buildings, Residential Estates dan Technical Building
Dalam upaya mencapai tujuan perusahaan maka ditetapkan suatu kerangka bisnis Perusahaan yang utuh sehingga tetap dapat difahami secara komprehensif. Proses bisnis masing-masing fungsi organisasi harus tetap berpedoman pada kerangka proses bisnis, tugas pokok dan fungsi melalui Struktur Organisasi dan Peta Peran serta Penanggungjawab Proses terhadap portofolio bisnis yang dapat digambarkan sebagai berikut :



Penerapan Proses Bisnis dalam Perusahaan
Masing-masing portofolio mempunyai peran yang harus dijalankan sehingga menghasilkan produk atau jasa baik yang menjadi masukan untuk portofolio yang lain maupun menjadi produk atau jasa yang akan dipakai oleh konsumen secara langsung. Berikut penjelasan bisnis proses dari tiga portofolio yang ada di perusahaan :
1.  Property Services
  Mendukung dan Mengendalikan operasi pelayanan bisnis pengelolaan properti /gedung (Property Management / Building Management), serta bisnis penunjang yang terkait seperti Safety & Security dengan memberikan jaminan kesisteman dan prosedur mutu serta quality control dalam layanan pengelolaan properti (Building Management dan Property System Management) untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan standar tingkat layanan Perusahaan.
2.  Project Management
  Melakukan eksekusi dan pengendalian rencana pengembangan suatu properti / kawasan melalui project-project di bidang pengembangan dan konstruksi. Melakukan analisa terhadap kebutuhan, progress dan pengalokasian sumberdaya terhadap seluruh proyek yang sedang berjalan dan memberikan rekomendasi upaya-upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas proyek melalui sinergi kompetensi dan sumberdaya internal maupun kemitraan dengan pihak lain. Mengimplementasikan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam proyek pengembangan dan konstruksi.
3.   Property Development & Investment
   Menyusun rencana / konsep bisnis Perusahaan dalam bisnis properti mulai dari konsep landbanking, optimalisasi aset-aset dalam hak pengelolaan Perusahaan, highest & best use of land , feasibility study & business modelling, sampai dengan desain & masterplan pengembangan / pembangunan properti. Analisis kelayakan investasi Perusahaan baik untuk pengembangan proyek properti baru maupun proyek renovasi gedung yang ada sampai desain awal pengembangan / pembangunan suatu property / kawasan dalam bentuk masterplan maupun desain arsitek dan sipil.


Dalam perusahaan, saya berada di fungsi pendukung, yaitu Corporate Secretary dengan fungsi ini Corporate Secretary merupakan fungsi Direksi dalam menjalankan fungsi komunikasi , yaitu untuk memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan stakeholders, serta menjamin tersedianya informasi yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan yang wajar.